Solusi Komputer Error



Komputer Error, Jangan Dulu di Install Ulang

Komputer error bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Permasalahan yang bisa bersumber dari segala komponen memang membuat Anda yang agak awam menjadi bingung mencari solusinya.


Install ulang sistem operasi memang merupakan cara termudah, namun sangat merepotkan. Sebelum melakukan hal tersebut ada baiknya mencari dahulu solusinya atau penyebab komputer error. Selama permasalahan sebatas aplikasi atau sistem operasi semata, hal ini bisa dengan mudah dituntaskan dengan bantuan aplikasi system repair.


Berikut adalah beberapa contoh permasalahan yang kerap dijumpai pada sistem komputer beserta penyebabnya:
1. Tampilan layar biru (Blue Screen of Death)
Tampilan BSoD merupakan hal paling menyebalkan saat terjadi pada komputer sobat. Mau tidak mau sobat mesti melakukan booting ulang, parahnya hal ini bisa terjadi saat sobat belum menyimpan hasil kerjaan yang telah dibuat sebelumnya. Pesan ini memiliki maksud untuk memberitahukan adanya kesalahan yang terjadi dengan menampilkan kode-kode tertentu. Kebanyakan hal ini disebabkan oleh hardware yang mulai menunjukkan gejala tidak sehat atau adanya permasalahan dengan driver.


2. File DLL yang hilang
File Dynamic Link Library (DLL) merupakan pusat informasi dari sistem operasi yang berfungsi untuk menjalankan berbagai fungsi. File DLL yang hilang bisa disebabkan oleh proses kesalahan pada instalasi atau rusaknya file tersebut akibat virus dan hal lain.


3. Aplikasi yang tidak mau diinstal
Jika ada aplikasi yang tidak mau terinstal atau selalu mengalami kegagalan, bisa jadi karena komputer Anda tidak memiliki ruang harddisk yang cukup. Pada kasus ini, Anda perlu membebaskan ruang pada harddisk dengan menghapus file atau folder yang tidak penting atau telah memiliki backup.


4. Aplikasi berjalan lambat
Ada beberapa sebab kenapa bisa terjadinya hal ini. Namun kebanyakan hal ini bersumber dari sistem operasi atau aplikasi yang terpasang. Banyaknya aplikasi terselubung yang berjalan berbarengan atau tidak teraturnya penempatan file dan folder bisa menjadi penyebabnya.


5. Perilaku aplikasi yang tidak normal
Saat menjalankan aplikasi, tiba-tiba beberapa fungsi tidak bisa bekerja dengan baik. Misalnya, Microsoft Word yang mengalami hang saat mengaktifkan suatu fungsi. Hal ini bisa disebabkan adanya kerusakan file tertentu atau bentrok dengan file lain. Biasanya sobat mesti melakukan update atau lakukan instal ulang pada aplikasi tersebut.


Hampir sebagian besar aplikasi system repair menangani permasalahan diatas dengan cara yang mudah dan cepat. Bahkan beberapa aplikasi tersebut memiliki feature tambahan guna meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.


Berikut ini saya tunjukkan aplikasi system repair yang bisa dijadikan acuan dalam menangani masalah-masalah tersebut yang saya rangkum dari berbagai sumber dan bisa sobat pilih sesuai kebutuhan masing-masing:

  1. System Mechanic Professional – http://www.iolo.com/system-mechanic/pro/ (berbayar)
  2. Norton Utilities – http://us.norton.com/norton-utilities/ (berbayar)
  3. Avanquest SystemSuite – http://www.avanquest.com/ (berbayar)
  4. Ashampoo WinOptimizer – http://www.ashampoo.com/ (berbayar)
  5. TuneUp Utilities – http://www.tune-up.com/ (berbayar)
  6. 360Amigo System Speedup – http://www.360amigo.com/ (gratis)
  7. SlimCleaner – http://slimcleaner.com/ (gratis)
  8. WinUtilities Free Edition – http://www.ylcomputing.com/ (gratis)
  9. TweakNow PowerPack 2011 – http://tweaknow.com/ (gratis)
  10. Wise Registry Cleaner Free –http://www.wisecleaner.com/ (gratis).


Menginstal Ulang Komputer

Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum menginstal ulang komputer


Kita biasanya menginstal ulang komputer, apabila komputer sudah terkena dengan virus yang sudah merusak windows dan registry yang tidak bisa lagi diperbaiki dengan anti virus. Komputer semakin lambat, walaupun kita sudah gunakan anti virus ataupun tools yang lain, yah mau tidak mau kita install ulang windows komputer.
Nah ada hal-hal yang perlu dilakukan sebelum menginstal ulang komputer.


Mempersiapkan Program atau Software
Sebelum kita menginstal ulang komputer, pastikan semua program komputer sudah tersedia. Misalnya yang paling penting yaitu driver komputer, Microsoft Office, Anti Virus dan program lainnya.


Operating System
Persiapkan Operating System (OS) yang akan digunakan, apakah Windows XP, Windows 7, atau Window Vista. Biasanya saat kita membeli komputer atau laptop baru, sudah tersedia CD OS Restoration (kalau tidak ada yah pake CD/DVD Windows yang sudah disiapkan).


Backup Folder yang penting
Sebelum kita menginstal ulang komputer, pastikan semua data telah dibackup terlebih dahulu. Misalnya folder di My Document, karena data-data seperti Microsoft Office tersimpan di folder My Document.
Pada Windows 7, Folder Musics, Pictures dan Videos terletak didalam Folder Documents. Jadi backup saja keseluruhan data di Folder Documents. Jangan lupa backup game, periksalah baik-baik data Anda, kemungkinan masih ada data penting yang tersimpan di drive C.


Bookmarks
Anda tahukan bookmarks... yaitu alamat situs yang kita sukai dan menyimpannya. Pastikan bookmarks browser kita dibackup. Bookmarks untuk browser IE terletak di bawah C:/Users//Favorites/. Kalau browser Mozilla Firefox dan Chrome, dapat diexport bookmarks ke HTML atau backup dalam file JSON (Firefox).


Cara Membackup
Ada beberapa cara untuk membackup data-data kita, data ditaruh di drive D atau E, data bisa di simpan ke hardisk external atau flashdisk dan juga bisa di burning ke DVD.
Demikian hal-hal yang perlu dilakukan sebelum menginstal ulang komputer, semoga bisa membantu.

Mengatasi Komputer Yang Lambat



Berikut ini tips mengatasi komputer yang lambat, namun sebelumnya kita harus tahu dulu, kira-kira apa penyebabnya dan kemudian mencari solusi atau tips mengatasi komputer yang lambat. Berikut ini tips mengatasi komputer yang lambat :


1. Komputer lambat dikarenakan kekurangan Memory (RAM)
Banyak sedikitnya jumlah RAM/Memori yang kita gunakan memang tidak bisa dibuat standard sama untuk satu komputer dengan komputer lain atau bahkan sistem operasi. Meskipun ketika akan menginstall Windows, ada spesifikasi minimal RAM, tetapi jenis aplikasi yang kita gunakan juga harus diperhitungkan. Untuk mengecek, buka saja Task Manager dan di bagian Performance periksa PF Usage dan juga Physical Memory yang menunjukkan total Memory fisik (RAM) dan sisa tersedia (Available).
Jika kita tidak sedang menjalankan aplikasi apapun, tetapi sisa RAM tidak lebih dari setengahnya, biasanya kinerja komputer akan lambat, maka harus diperiksa aplikasi apa saja yang menggunakan banyak memory (RAM), secara umum bisa dicek di tab Process, kolom Mem Usage. Jika memang RAM kita pas-pasan (misal windows XP dengan RAM 512 MB atau kurang, windows 7 dengan 1 GB RAM), maka solusinya termurah adalah mengurangi aplikasi yang banyak memakan memory. Solusi terbaik adalah Upgrade memory (RAM).


Selain dengan cara mengupgrade memory, cara lain yaitu :
- Klik kanan Icon My Computer, pilih Manage
- Klik Event Viewer, dan kamu akan melihat sub-subnya yaitu Aplication, System dsb.
- Klik Kanan Aplication, pilih Clear All Events, kemudian pilih No agar tidak perlu menyimpannya.
- Hal yang sama juga lakukan pada System, klik kanan System, pilih Clear All Events, Kemudian pilih No.
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka seketika windows akan berjalan jauh lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan windows menggunakan resource pada Memori/RAM untuk melakukan pencatatan, pengecekan dan penyimpanan Log File, ini yang sebenarnya tidak begitu perlu kita gunakan.


2. Komputer lambat karena terlalu banyaknya program yang terinstall.
Secara pribadi saya sering menemukan komputer terutama milik pribadi yang di-install bermacam-macam program didalamnya, padahal aplikasi tersebut jarang atau bahkan tidak pernah digunakan sama sekali.
Periksalah program apa saja yang terinstall dikomputer dengan cara klik Add/Remove Program di Control Panel dan un-install program-program yang hanya menjadi \”accesories\” tersebut.
Tidak jarang dua aplikasi dalam kategori yang sama bisa berakibat terjadinya konflik, yang semakin memperlambat kinerja komputer. Tanda-tanda terjadi konflik adakan komputer yang bermasalah setelah kita menginstall suatu software, padahal sebelumnya tidak ada masalah. Yang sering terjadi konflik biasanya di kategori software security, semisal antivirus.


Misalnya kita menggunakan 2 antivirus atau lebih. Meskipun beberapa antivirus bisa berjalan bersamaan, tetapi tetap tidak direkomendasikan, kecuali untuk pengguna ahli atau untuk ujicoba. Belum lagi ketika masih harus menginstall software security lainnya.


Jika ada alternatif berbagai software sejenis, maka jika memungkinkan pilih satu saja yang bisa mewakili, dan unggul dalam kinerja dan hasil. Terutama untuk jenis software yang banyak mengakses sumber daya atau sistem operasi.


3. Komputer lambat karena terlalu banyak startup programs dan service yang berjalan.
Semakin banyak komputer kita dengan software, biasanya akan semakin memperlambat kinerja komputer, meskipun pengaruhnya ada yang relatif kecil dan ada yang besar. Penting untuk diketahui ketika menginstall software, cek apakah ada aplikasi yang senantiasa berjalan di belakang. Hal ini bisa di ketahui dengan program seperti Autoruns.


4. Komputer lambat karena Temporary File yang sudah banyak
Penyebab komputer lambat yang ke empat adalah sudah membengkaknya file-file temporary (sementara). Untuk Windows Xp lokasi file tersebut ada di: “C:\\Documents and Settings\\nama_user\\Local Settings\\Temp\” dan “C:\\WINDOWS\\Temp\”.
Untuk membersihkannya, delete-lah file-file yang terdapat di kedua lokasi tersebut atau jalankan program Disk CleanUp dengan cara klik start-run, ketik: \”cleanmgr\” lalu pilih drive yang akan di-cleanup.


5. Komputer lambat karena terlalu banyak program security, misalnya kita menginstal anti virus lebih dari satu.
Security program seperti program antivirus dan firewall merupakan aplikasi tambahan yang harus ada pada komputer, tetapi janganlah terlalu berlebihan misalnya dengan menginstall 2-3 program antivirus sekaligus.
Untuk masalah security windows, yang terpenting adalah lakukan update, aktifkan firewall dan gunakan antivirus yang tidak membebani komputer seperti misalnya PCMAV Antivirus serta berhati-hatilah ketika menggunakan USB Flashdisk / Memory Card.


6. Komputer lambat karena masalah pada hardisk
Ketika komputer kita masih menggunakan Hardisk yang sudah cukup lama (tua), mungkin lebih dari 5 tahun, maka kinerja komputer bisa semakin lambat. Untuk mengecek, kita bisa menggunakan software gratis HDD Tune dan sejenisnya (baca artikel: Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda). HDD SATA normal biasanya rata-rata akses sekitar 70 – 90 MB/s. Jika misal rata-rata akses HDD dibawah 50 MB/s maka kinerja biasanya akan terasa lambat.


Solusi ketika hardisk sudah sangat lambat, mungkin bisa dicoba dengan full format (awas, backup data terlebih dahulu). Meskipun untuk hardisk tua hal ini biasanya tidak akan banyak membantu, sehingga yang paling baik adalah dengan mengganti hardisk baru, dan jika masih ingin menggunakan hardisk lama, gunakan sebagai secondary hardisk saja.


7. Komputer lambat karena adanya virus, malware atau spyware pada computer
sudah hampir dapat dipastikan bahwa kinerja okmputer akan lambat. Virus akan sering menggunakan sumber daya komputer baik RAM atau CPU, termasuk juga senantiasa memantau aktivitas komputer. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja aplikasi lain.


Solusi untuk mencegah ini bagi pengguna Windows adalah menginstall Antivirus dan tidak hanya berhenti disitu saja, tetapi rutin update antivirus tersebut. Jadwalkan paling tidak seminggu sekali jika komputer tidak online.


8. Komputer lambat karena System Files ada yang corrupt atau bahkan hilang.
Biasanya terjadi setelah komputer terinfeksi virus dan file-file yang terinfeksi tersebut terlanjur rusak atau terdelete oleh antivirus. Solusi yang paling gampang adalah dengan merepair sistem operasi yang digunakan.


9. Komputer lambat karena masalah hardware overheat.
Hardware overheat baik itu terjadi pada hardisk, vga card, processor atau cpu secara umum bisa menyebabkan menurunnya kinerja komputer yang pada akhirnya komputer menjadi hang, lambat atau bahkan sering restart. Untuk itu pastikan sirkulasi udara pada bagian dalam CPU berjalan dengan baik begitu juga pada fan (kipas angin) harus bersih dari debu dan dapat berputar dengan lancar.


10. Komputer lambat karena adanya masalah konektifitas pada jaringan / network
Hal ini bisa terjadi karena trafic jaringan yang tinggi, hub atau switch yang hang atau adanya virus yang mencoba masuk ke sistem komputer kita. Untuk mengatasinya, coba lepas dan pasangkan kembali konektor RJ45 pada LAN Card atau Roset LAN, restart Switch / hub dan gunakan program Port scanner untuk melihat packet data apa saja yang masuk dan keluar dari komputer kita.


Selain dengan tips di atas kita juga bisa mengatasi komputer yang lambat dengan aplikasi. Jadi lebih ke space hardisk karena memang fungsinya untuk membuang file-file sampah dan diharapkan dengan pembersihan ini dapat mengatasi komputer lambat. Nama aplikasi ini adalah CCleaner. Dan yang penting, download CCleaner ini gratis.


CCleaner adalah software utility buatan Piriform Ltd. Disebutkan CCleaner merupakan tools terbaik untuk pembersihan komputer. Dengan CCleaner kita diharapkan bisa terlindungi saat online dan yang pasti bisa membuat komputer lebih cepat. CCleaner juga mudah digunakan dan utungnya ukuran filenya juga kecil jadi bisa cepat pula dalam download.

Hardisk Bad Sector



Bad Sector di hardisk secara umum ada 2 macam, yaitu mekanik/fisik dan software. Bad sector mekanik, yaitu seperti permukaan lempeng penyimpan data hardisk rusak secara fisik misal karena tergores, terkena debu, terkena benturan keras dan sebagainya. Sedangkan bad sector software bisa terjadi ketika hardisk sedang sibuk tiba-tiba mati, arus putus dan sebagainya.


Untuk Bad Sector yang berupa kerusakan fisik (mekanik), maka itu diluar pembahasan ini, karena hal itu biasanya tidak bisa (sangat sulit) diperbaiki. Jika masih ada garansi maka sebaiknya ditukarkan yang baru. Tetapi jika bad sector yang berupa software, maka kemungkinan masih bisa diperbaiki. Jadi pembahasan disini hanya berfokus bad sector secara software.


Bagaimana memperbaiki Bad Sector tersebut ?
!!.. Informasi Penting.. !!


Jika hardisk sudah terdeteksi terkena bad sector, maka langkah pertama adalah menyelamatkan data-data penting yang ada, baik di simpan di hardisk lain, di copy ke CD atau lainnya. Dan sebelum mengikuti langkah-langkah dibawah pastikan data-data penting sudah di backup.


Langkah Awal : Coba format drive atau hardisk yang terdapat bad sector dengan format biasa, misalnya melalui klik kanan di Windows Explorer dan pilih format. Terkadang hal ini bisa menghilangkan bad sector.


Jika langlah awal tersebut tidak berhasil maka bisa dicoba beberapa cara dengan beberapa software gratis berikut:
1. Easeus Partition Manager
Software gratis ini selain bermanfaat untuk membuat / mengedit partisi hardisk ( tampilan mirip Partition Magic), juga bisa digunakan untuk menghilangkan bad sector. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1. Jalankan Program Easeus partition Manager
  2. Pilih drive yang kira-kira ada bad sectornya (untuk memastikan ada bad sectornya bisa juga di scan melalui easeus ini dengan klik kanan drive Pilih menu Advanced > Check Partition)
  3. Klik kanan, dan pilih Delete
  4. Ketika muncul informasi, maka pilih “Delete Partition and Delete Data”
  5. Kalau sudah selesai, klik menu Apply
  6. Tunggu sampai selesai.

Perlu diperhatikan, bahwa langkah ini hanya bisa dilakukan untuk drive selain windows. Dan pastikan datanya selalu diamankan /backup terlebih dahulu.
Easeus partition Manager bisa di download / didapatkan dari link berikut ( 7.93 MB) :
http://www.partition-tool.com/download.htm (pastikan download yang Home Edition/yang gratis).


2. HDD Low Level Format Tools
Dengan software ini, maka hardisk bisa di format secara mendalam (di istilahkan low level format). Perlu diperhatikan bahwa dengan low level format, maka semua data di hardisk akan hilang, dan tidak bisa di kembalikan/di recovery lagi. Tetapi cara ini biasanya akan lebih efektif menghilangkan bad sector.
Karena hardisk akan di format seluruhnya, maka hardisk yang akan di proses harus di format di komputer lain (di lepas dan dipasang komputer lain). Atau jika ada 2 hardisk di komputer, maka hardisk yang tidak berisi windows bisa di format. Berikut langkahnya :

  1. Jalankan HDD Low Level Format tools
  2. Pilih Hardisk yang akan di format. Tentu yang tidak berisi sistem operasi windows. Selanjutnya klik Continue
  3. Pilih tab “LOW-LEVEL-FORMAT”, dan silahkan dibaca peringatan yang tampil
  4. Jika sudah yakin, maka klik “FORMAT THIS DEVICE”, dan tunggu sampai proses selesai.

Selain untuk hardisk (SATA< IDE atau SCSI), bisa juga untuk memformat Flashdisk, Flash card dan sejenisnya. HDD Low level format bisa didapatkan/download dari link berikut :
http://hddguru.com/download/software/HDDGURU-Low-Level-Format-Tool/LLFsetup.2.36.1181.exe (497 KB).


3. Menggunakan Software bawaan dari vendor hardisk
Biasanya vendor seperti Seagate dan Western Digital, juga menyediakan software untuk menganalisa atau memperbaiki hardisk. Untuk hardisk seagate, maka bisa download tools seperti Seatools for Windows atau DOS. sedangkan untuk Western Digital bisa download tools “Wertern Digital lifeguard Diagnostics”.
Misalnya untuk Western digital, menyertakan fasilitas “WRITE ZEROS” untuk memperbaiki error seperti bad sector. Untuk Seagate, begitu di install, maka di bagian Help sudah dijelaskan cukup detail tentang manfaat dan penggunaannya.

Cara Backup Sistem Operasi

Cara Mudah Backup Sistem Operasi


Mungkin kamu pernah mempunyai pengalaman seperti ini: Ketika beli sebuah notebook, kamu enggak dapat DVD Windows. Tapi, di dalamnya sudah terinstal Windows asli. Itulah yang disebut Windows tipe OEM alias Original equipment manufacturer.
Pengalaman berlanjut. Setelah kamu beli, enggak mungkin kan notebook diangguri? Pasti kamu pakai. Tidak berapa lama notebook itu kena virus dan parahnya tidak bisa masuk ke Windows.
“Gampang, tinggal instal ulang,” kamu bisa saja berpikir begitu. Eh, tapi tadi sudah dibilang, kamu enggak dapat DVD Windows. Sudah begitu, tak dapat juga installer antivirus, Microsoft Office, dan program-program lain. Susah bukan?
Eh, sudah begitu, kita juga harus update Windows, antivirus, dan program lain. Sistem operasi dan antivirus adalah yang paling sering dan rutin melakukan update, yang jadi masalah sistem operasi dan antivirus melakukan update secara langsung ke internet, dan tidak meninggalkan file installer manual pada HD kamu. Jadi selain menginstal ulang sistem operasi, kamu juga harus melakukan update satu persatu update patch tersebut. Hal ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan bandwidth internet yang lumayan besar.
Untuk mengatasi masalah di atas kamu bisa pakai tips ini untuk membuat “image” Windows yang sedang kamu pakai. Aplikasi pembuat image di Windows 7 akan melakukan backup seluruh hal yang ada di komputer kamu. Ketika sistem oeprasi kamu bermasalah kamu tinggal melakukan load lagi image-nya.
Secara “bodoh”, prinsip kerjanya bisa dibilang seperti kamu menyalin file kerjaan kamu ke dalam flash disk. Ketika file kamu yang di hard disk rusak, kamu masih bisa pakai file yang ada di flash disk.
Bikin Image
1. Untuk membuat image di Windows 7, klik tombol Start, kemudian ketikan “backup” (tanpa kutip). Klik pada “Backup And Restore”.
 

2. Kemudian klik “Create System Image”.


3. Muncul halaman “Where you want to save the backup”, kamu bisa menyimpannya pada hard disk, DVD, atau komputer lain di dalam jaringan. Pada contoh ini, kita pilih hardisk local di Drive E. Klik “Next”.


4. Muncul halaman Confirm your backup setting klik “Start Backup”.


5. Proses backup akan berjalan tunggu proses sampai selesai.
 

6. Setelah proses selesai, muncul kotak dialog Do you want to create system reapir disk? Apakah kamu ingin membuat repair disk, sebaiknya kamu pilih “Yes”.


7. Muncul halaman Create a system repair disk, masukan DVD kosong kamu ke DVD writer, kemudian klik “Create Disk”.



Restore Image
1. Untuk melakukan Restore Image, kamu bisa pakai DVD system repair disk yang telah dibuat. Kamu juga bisa pakai DVD installer Windows 7. Kalau sistem operasi kamu masih bisa boot, kamu bisa pencet F8 saat boot. Pada contoh ini, kita pakai DVD installer windows 7. Masukan DVD itu DVD-ROM—jangan lupa untuk membuat agar komputer melakukan boot dari DVD-ROM. Pengaturan untuk itu ada di BIOS.


2. Muncul halaman language, klik “Next”.



3. Muncul halaman instalasi Windows 7 pilih Repair your computer.


4. Muncul halaman System recovery Option Klik “Restore your computer using a system image that you created earlier”, lalu klik “Next”.


5. Muncul halaman Select a system image backup. Biasanya komputer akan mengenali file backup secara otomatis. Jika kamu menyimpan Backup Image pada DVD atau file sharing di jaringan kamu bisa memilih “Select a system image”. Kita pilih “Use the latest available system image” karena file ada di hard disk. Klik “Next”.


6. Muncul halaman Choose additional restore options klik “Next”.
 


7. Muncul halaman konformasi, lalu klik “Finish”.

8. Muncul kotak dialog peringatan, klik “Yes”.

9. Selanjutnya tunggu proses sampai selesai.

10. Jika sudah selesai Klik “Restart Now”.

11. Dan sistem operasi Windows 7 kamu akan kembali jalan normal, seperti pada saat keadaan Backup Image.