Sistem Komputer - Sistem file
Sistem file
Konsep terpenting dari pengelolaan file disistem operasi adalah :
a. File.
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk.
Abstraksi ini membuat
pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta
mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
Terdapat beragam pandangan mengenai file, yaitu :
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem harus
mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama
direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang
sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan, yaitu :
- Sistem yang case sensitive.
Sistem membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital.
- Sistem yang case insensitive.
Sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital.
Saat ini, penamaan cenderung dapat menggunakan nama file panjang
karena deskriptif.
Terdapat tiga tipe file di sistem operasi, yaitu :
- Reguler.
File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner.
File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII.
Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya
diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur
internalnya hanya diketahui program aplikasi yang menggunakan file
tersebut.
- Direktori.
File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur
sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai
file-file yang termasuk dalam direktori itu.
- Spesial.
File spesial merupakan nama logik perangkat I/O. Perangkat I/O dapat
dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi
perangkat I/O.
File in terbagi dua, yaitu :
- File spesial karakter.
Berhubungan dengan perangkat I/O aliran karakter. File ini
memodelkan perangkat I/O seperti :
Ø Terminal.
Ø Printer.
Ø Port jaringan.
Ø Modem.
Ø Dan alat-alat yang bukan penyimpan sekunder.
- File spesial blok.
Berhubungan dengan perangkat I/O sebagai kumpulan blok-blok data
(berorientasi blok).
- Atribut file.
Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi
operasi-operasi yang dapat diterapkan dan dipergunakan untuk pengelolaan
file.
Tabel berikut menunjukkan atribut-atribut di file.
|
Atribut-Atribut File |
- Perintah-perintah untuk manipulasi file.
Merupakan perintah yang dapat diberikan pemakai dibaris perintah ke shell
(command interpreter). Perintah-perintah tersebut dapat dikategorikan
menjadi :
- Perintah penciptaan file.
- Perintah penghapusan file.
- Perintah pengkopian file.
- Perintah penggantian nama.
- Perintah manipulasi yang lain.
- Pandangan pemogram.
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrogram perlu memahami :
- Operasi-operasi terhadap file.
Beragam operasi dapat diterapkan pada file, seperti operasi-operasi berikut :
|
Operasi-Operasi pada File |
- Pandangan perancang sistem.
Implementasi pengelolaan file.
b. Direktori.
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses
dengan rutin-rutin di sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia
bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak
langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski
dalam mode read-only.
Pandangan pemakai.
Direktori menyediakan pemetaan nama file ke file. Informasi terpenting pada
direktori adalah berkaitan dengan penyimpanan, termasuk lokasi dan ukuran
penyimpanan file. Pada sistem bersama (shared system), informasi yang penting
adalah informasi pengendalian akses file. Satu pemakai adalah pemilik file yang
dapat memberi wewenang pengaksesan ke pemakai-pemakai lain.
Aturan penamaan direktori mengikuti aturan penamaan file karena direktori
merupakan file yang khusus.
Beberapa konsep penting :
- Hirarki direktori.
Kebanyakan sistem menggunakan hirarki direktori atau berstruktur pohon.
Terdapat satu direktori master (root) yang didalamnya dapat terdapat
subdirektori-subdirektori. Subdirektori dapat membuat subdirektori-subdirektori
berikutnya, demikian seterusnya. Penamaan direktori sama aturannya dengan
penamaan file karena direktori adalah file yang mempunyai arti khusus.
Direktori diimplentasi dengan file.
- Jalur pengaksesan (path name).
Bila sistem file diorganisasikan dengan pohon direktori, maka diperlukan cara
menspesifikasikan nama file. Masalah penamaan file diselesaikan dengan
penamaan absolut dan penamaan file relatif.
Terdapat dua jalur, yaitu :
- Nama jalur absolut (absolute pathname).
Nama jalur dari direktori root ke file, selalu dimulai dari direktori root da nakan
bernilai unik.
- Nama jalur relatif (relative pathname).
Jalur relatif terhadap direktori kerja/saat itu (working atau current director).
Pemakai dapat menyatakan satu direktori sebagai current directory. Nama jalur
yang tidak dimulai direktori root berarti relatif terhadap current directory.
- Perintah-perintah memanipulasi direktori.
Meliputi perintah :
- Pindah direktori.
- Penciptaan direktori.
- Penghapusan direktori, yang mensyaratkan :
- Direktori tidak sedang digunakan.
- Direktori telah kosong.
Operasi pada direktori.
Beragam operasi dapat diterapkan pada direktori seperti pada file.
Tabel berikut menunjukkan operasi-operasi yang khusus beroperasi pada
direktori, sebagai berikut :
|
Operasi-Operasi pada Direktori |
c. Memanipulasi seluruh sistem file.
Terdapat perintah-perintah memanipulasi sistem file, antara lain
- Pembentukan sistem file.
- Pemeriksaan sistem file.
- Pengkopian seluruh sistem file.
- Manipulasi lain.
Sistem Komputer - Sistem file, klik aja sistem komputer untuk melanjutkan materi kita ini.