troubleshooting komputer - BIOS


troubleshooting komputer


troubleshooting komputer - BIOS

Dapatkan ebook panduan dasar troubleshooting komputer silahkan lihat ebooknya dan semua materi panduannya dengan mengklik troubleshooting komputer agar sobat bisa mempelajari dan memperbaiki komputer/laptop juga komponen-komponen nya secara mandiri.



Tweak BIOS

Ketika Anda menyalakan komputer, BIOS (Basic Input/Output System) menjalankan aksinya, mengecek hardware, mengetes RAM dan hardware lainnya, dan mencari perangkat yang dapat menjalankan booting. Anda dapat mengubah tugas yang dijalankan BIOS dengan mengakses setup sistem BIOS. Sesaat setelah Anda mulai menyalakan komputer, perhatikan pesan di layar “Press F2 To Access BIOS Setup” atau petunjuk serupa dan tekan tombol kunci tersebut. Di dalam buku panduan motherboard terdapat penjelasan mengenai hal ini. pada motherboard jenis tertentu juga dijelaskan mengenai pilihan-pilihan pada BIOS.


Jika tujuan Anda mengurangi hambatan sebanyak mungkin, maka ada beberapa perubahan yang dapat Anda lakukan terhadap BIOS. Pertama-tama, cari pilihan Quick Boot dan aktifkan; hal ini meniadakan beberapa tes pada sistem selama booting. Fitur ini mungkin berbeda pada BIOS yang berbeda, tetapi umumnya Anda harus mengaktifkan pilihan-pilihan yang mempercepat waktu booting.


Selanjutnya, menuju ke layar Hard drive Detection (kadang disebut IDE Detection), dan pindah posisi IDE (Integrated drive Electronics) yang Anda tahu kosong dari Auto ke None – dengan kata lain, apabila Anda tidak memiliki hardisk Primar Slave IDE, pindah Primary Slave ke None. Anda dapat mengidentifikasi hardisk IDE melalui kabelnya yang pipih dan lebar yang menghubungkan hardisk ke motherboard, tetapi ketika Anda mulai membuat perubahan pada BIOS, selalu yakinkan Anda memahami dengan pasti apa yang Anda ubah. Jika sistem hanya menggunakan hardisk SATA (Serial Advanced Technology Attachment), selanjutnya ubah semua posisi IDE ke none.


Terakhir, jika Anda tidak pernah melakukan booting dari drive disket, CD/DVD ROM, perangkat USB, atau koneksi jaringan, buatlah agar hardisk menjadi perangkat pertama booting. Hal ini untuk mencegah agar komputer tidak selalu mengecek media booting selain hardisk.


Pembahasan BIOS kita lanjutkan, klik troubleshooting komputer untuk materi selanjutnya