Teknik Komputer - Mencari Password

mencari password


Mencari Password - Kemarin kita telah mempelajari topik teknik komputer mengenai Ganti Password dan sekarang kita akan mempelajari lanjutan dari yang kemarin mengenai Mencari Password, bagaimana membuat password yang bagus. Oke yuk langsung aja kita simak dan dipelajari.

Meskipun telah menggunakan aplikasi Password Manager, Anda tetap harus tahu bagaimana membuat password yang ideal. Seperti yang telah saya bahas sebelumnya, password harus terdiri dari kombinasi angka, huruf, dan tanda baca.
Namun di sisi lain, sebuah password harus tetap mudah diingat. Lalu, bagaimana menjembatani dua tujuan yang kontradiktif ini? Berikut panduannya.
  1. Buat Kalimat. Mulailah dengan kata yang panjang dan mudah diingat, namun hindari kata-kata yang mudah ditebak seperti nama anggota keluarga, tempat bekerja, atau kota kelahiran. Kami mencontohkan dengan kata gumintangbersinar.
  2. Ganti Huruf dengan Angka. Dari kata-kata tersebut, ganti beberapa huruf dengan angka. Agar lebih mudah, ganti huruf yang mirip bentuknya (A dengan 4, I dengan 1, dan seterusnya). Pada contoh, saya ganti huruf G dengan 9, i dengan 1, dan A dengan 4. Jadi passwordnya menjadi 9um1nt4ng-ber51n4r.
  3. Tambahi dengan Tanda Baca. Password di atas sebenarnya sudah bagus, namun perlu Anda tambahi dengan tanda baca lagi biar tambah kuat. Di sini kami tambah tanda baca di depan dan belakang password sehingga menjadi 9um1nt4ngber51n4r@.
  4. Tes Dulu. Jika Anda ingin tahu apakah password sudah kuat, uji kehebatannya di Secure Password Checker buatan Microsoft (http://pendek.in/016zm). Fyi, password yang saya contohkan di atas meraih peringkat Best di situs ini.
  • Mengakali Beda Versi KeePass
Perhatian: Semua tips yang kami bahas ini menggunakan KeePass 2.x. Hal ini perlu kami sebutkan karena terdapat KeePass 1.x yang saling tidak kompatibel. KeePass 2.x memiliki lebih banyak fitur namun memerlukan .Net Framework untuk bisa bekerja. Ini berbeda dengan KeePass 1.x yang bisa bekerja pada semua komputer tanpa membutuhkan aplikasi khusus.
File buatan KeePass 2.x memiliki ekstensi kdbx dan tidak bisa dibuka di KeePass 1.x. Namun Anda bisa mengekspor file kdbx tersebut menjadi kdb (format standar KeePass 1.x). Jadi saran kami: selalu simpan database Anda dalam format kdbx dan kdb. Toh ukurannya hanya bilangan kilobyte. Siapa tahu, suatu hari Anda harus membuka database tersebut di komputer yang tidak memiliki .Net Framework.
  • Hindari Menggunakan Penyimpan Password di Browser 

mencari password


Tak Terlindungi. Bila Anda sering menyimpan password di browser, hati-hati. Kecuali Anda telah memasang Master Password, password yang tersimpan dapat dilihat tanpa terlindungi sama sekali. Sebenarnya fasilitas pengingat password telah disediakan di semua browser Internet.
Namun sayangnya, fasilitas tersebut meninggalkan lubang keamanan yang mudah dieksploitasi.
Bagi pengguna browser Firefox, coba masuk ke menu Tools>Options dan tab Security. Setelah itu, klik pilihan Saved Password. Nanti muncul jendela berisi data login yang Anda simpan di Firefox, mulai dari alamat situs sampai user name Anda. Password tidak tercantum di sana, namun coba Anda klik pilihan Show Password di pojok kanan. Nanti akan
muncul jendela konfirmasi, dan sesaat setelah menekan Yes, seluruh password Anda akan terpampang dengan jelas tanpa tersembunyi! Artinya, jika ada orang yang berniat iseng (atau jahat) berkesempatan menjalankan browser di komputer Anda, maka seluruh password Anda dapat ia ketahui dengan mudah.
Fasilitas pengingat password di browser memang berguna namun sekaligus menjadi salah satu titik terlemah manajemen password. Secara default, fasilitas pengingat password di Firefox (dan juga Chrome dan IE) tidak terlindung secara khusus. Agar lebih aman, Anda sebaiknya menggunakan Master Password yang akan mengkonfirmasi dulu untuk melihat password yang tersimpan. Namun sayangnya, masih banyak orang yang tidak sadar pentingnya melakukan hal tersebut.

  • LastPass: Menyimpan Password Online
Selain versi desktop, sebenarnya ada juga fasilitas password manager berbasis online. Maksudnya, password-nya disimpan di “awan Internet” alias server penyedia layanan tersebut. Kelebihan cara ini adalah Anda bisa mengaksesnya kapan dan di mana saja, selama ada koneksi internet. Kelemahannya, Anda harus memastikan penyedia layanan tersebut benar-benar terpercaya dan tidak menyalahgunakan password Anda. Salah satu layanan yang kami suka adalah Last Pass. Layanan ini berbentuk add-on untuk browser Internet Explorer, Firefox, dan Safari; baik versi Windows XP, 7, Linux, sampai Macintosh. Begini cara kerjanya. Setelah men-download add-on sesuai browser favorit Anda di https://lastpass.com/misc_download.php, daftarkan diri Anda ke layanan Last Pass. Pendaftaran di sini meliputi username (dalam bentuk alamat email) dan password yang sekaligus menjadi master password Anda. Tahap selanjutnya, Anda tinggal mengikuti petunjuk di layar, termasuk apakah Anda ingin mengekspor password yang dikelola browser Anda ke layanan Last Pass. Setelah itu, Last Pass pun akan mulai bekerja: setiap Anda login ke situs tertentu, Last Pass akan menawarkan diri untuk menyimpan kombinasi user name dan password tersebut. Anda juga bisa minta tolong Last Pass untuk membuatkan password yang kuat setiap Anda membuat akun baru. Saya sendiri menyukai kesederhanaan penggunaan Last Pass. Cuma satu celah yang sepertinya bisa dieksploitasi orang jahat, kita bisa meminta master password ke LastPass melalui email. Jadi jika email kita berhasil dijebol orang, orang tersebut bisa meminta master password ke LastPass. Jadi, jangan sampai email Anda dibobol orang.

Kita sudah mempelajari mengenai Mencari Password, besok kita lanjutkan lagi pembahasannya, jadi terus ikuti update artikel dari blog teknik komputer ini dengan cara subscribe dan follow blog teknik komputer ini, dan jika sobat tidak mau kehilangan halaman ini sobat bisa bookmark dengan cara tekan Ctrl dan tombol D secara bersamaan di keyboard sobat, oke segini dulu dan semoga bermanfaat.